MIK.umsida.ac.id – Dalam upaya memahami dan menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, riset terbaru di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggunakan metode Multiple Linier Regression berhasil memprediksi peningkatan kasus secara akurat. Penelitian ini menjadi terobosan penting yang dapat membantu otoritas kesehatan mengambil langkah proaktif dalam memerangi epidemi ini. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, riset ini mengungkapkan prediksi peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di daerah tersebut pada tahun 2023 hingga 2025.
Tingkat Peningkatan HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo
Menurut laporan, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, jumlah penderita diprediksi mencapai 795,667 orang, pada tahun 2024 meningkat menjadi 934,167, dan diperkirakan pada 2025 mencapai 1072,667. Angka-angka ini menunjukkan urgensi dalam mengambil langkah strategis guna menekan laju peningkatan penderita. Faktor utama penyebaran HIV/AIDS meliputi hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan jarum suntik tidak steril, serta penularan dari ibu ke anak selama kehamilan. Laki-laki berusia 25-49 tahun yang terlibat dalam hubungan sesama jenis disebut sebagai populasi paling rentan.
Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya teknologi informasi dalam mendukung langkah-langkah kesehatan masyarakat. Dengan menggunakan model prediksi berbasis data mining, penelitian ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo, sehingga pemerintah dapat lebih mudah merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Baca juga: Sukses UKOM 2024, Prodi MIK Umsida Cetak Mahasiswa Kompeten di Bidang Kesehatan
Keunggulan Metode Multiple Linier Regression
Metode Multiple Linier Regression dipilih dalam riset ini karena kemampuannya dalam mengolah data yang lebih dari satu atribut. Melalui metode ini, penelitian mampu memprediksi penyebaran HIV/AIDS secara lebih akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup periode 2020-2022, dengan atribut seperti jumlah penderita HIV/AIDS positif berdasarkan jenis kelamin dan gejala tuberkulosis (TB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2023 diperkirakan ada 556.000 pria dan 239.667 wanita yang positif HIV di Kabupaten Sidoarjo.
Peneliti mengolah data menggunakan software *Rapid Miner, yang dianggap sebagai salah satu alat paling efektif untuk analisis data besar. Model prediksi ini menggunakan uji validasi **Root Mean Squared Error (RMSE)* untuk mengukur akurasi prediksi. Hasilnya menunjukkan nilai RMSE sebesar 0.816, yang mengindikasikan prediksi yang sangat valid. Semakin kecil nilai RMSE, semakin akurat prediksi yang dihasilkan. Ini menjadi salah satu keunggulan utama dari metode Multiple Linier Regression yang digunakan dalam penelitian ini.
Relevansi Data Mining dalam Prediksi Penyebaran Penyakit
Data mining telah lama diakui sebagai salah satu pendekatan yang efektif dalam memprediksi tren kesehatan masyarakat. Di era digital ini, pengolahan data melalui algoritma berbasis kecerdasan buatan (AI) memberikan wawasan mendalam tentang pola penyebaran penyakit. Salah satu aspek terpenting dari metode ini adalah kemampuannya dalam menemukan pola-pola tersembunyi yang mungkin tidak terlihat melalui analisis tradisional.
Dalam penelitian ini, data mining digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor penyebab peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo. Dengan memanfaatkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, penelitian ini mampu memberikan prediksi yang mendetail tentang penyebaran HIV/AIDS di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok populasi berisiko tinggi, seperti laki-laki yang melakukan hubungan sesama jenis, harus menjadi fokus utama dalam kampanye pencegahan.
Arah Kebijakan Kesehatan yang Direkomendasikan
Dengan peningkatan yang signifikan dalam jumlah penderita HIV/AIDS yang diprediksi di Kabupaten Sidoarjo, langkah-langkah kebijakan yang lebih ketat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Riset ini merekomendasikan penggunaan data prediksi sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif. Pemerintah diharapkan dapat memperkuat edukasi kesehatan terkait bahaya HIV/AIDS, serta menyediakan akses yang lebih luas terhadap layanan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan.
Selain itu, riset ini juga menunjukkan pentingnya pendekatan berbasis teknologi dalam merumuskan strategi kesehatan. Data mining dan metode prediksi lainnya dapat membantu otoritas kesehatan dalam mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, pemerintah dapat mengantisipasi peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan.
Penelitian tentang prediksi penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo dengan metode Multiple Linier Regression memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana teknologi data mining dapat membantu dalam mengatasi epidemi ini. Dengan prediksi yang akurat dan valid, penelitian ini memberikan dasar yang kuat bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS. Implementasi teknologi informasi dalam prediksi kesehatan masyarakat bukan hanya sekadar solusi sementara, tetapi juga sebagai alat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit di masa mendatang.
Sumber: Umi Khoirun Nisak Analisis Jumlah Prediksi Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo menggunakan Metode Multiple Linier RegressionRisma
Penulis: Ayunda H