sumber pexels sidoarjo

Prediksi Penyebaran HIV/AIDS di Sidoarjo: Teknologi Data Mining sebagai Solusi Pencegahan

MIK.umsida.ac.id – HIV/AIDS masih menjadi salah satu isu kesehatan yang mengkhawatirkan baik di tingkat global maupun nasional. Berdasarkan data Dinas Informasi dan Komunikasi Jawa Timur, provinsi ini menempati posisi keempat dengan jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak di Indonesia. Kabupaten Sidoarjo termasuk salah satu wilayah dengan angka kasus yang terus meningkat secara signifikan. Pada tahun 2022, jumlah penderita HIV/AIDS di Sidoarjo mencapai 686 kasus, dan prediksi menunjukkan bahwa jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 1.072 kasus pada tahun 2025.

Baca juga: Inspirasi dari Lulusan Mahasiswa Inklusif: Kisah Perjuangan dan Motivasi Candra Nur Azizah di Prodi MIK FIKES

Sebagian besar penderita di Sidoarjo berasal dari kelompok laki-laki, dengan proporsi sekitar 70% dari total kasus. Faktor utama penularan meliputi hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan jarum suntik tidak steril, serta transfusi darah yang tidak memenuhi standar. Kelompok usia 25-49 tahun, khususnya laki-laki yang terlibat dalam hubungan sesama jenis, menjadi populasi yang paling rentan. Kondisi ini menuntut langkah strategis dalam mencegah penularan HIV/AIDS lebih lanjut, baik melalui edukasi maupun intervensi berbasis kebijakan.

Teknologi Data Mining dalam Prediksi HIV/AIDS di Sidoarjo

Penelitian terbaru memanfaatkan metode data mining dengan regresi linier berganda untuk memprediksi jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo selama periode 2020-2022 dianalisis menggunakan perangkat lunak Rapid Miner. Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini mampu memberikan prediksi yang akurat, dengan nilai RMSE (Root Mean Squared Error) sebesar 0,816, yang menandakan tingkat validitas model yang tinggi.

Teknologi data mining tidak hanya memungkinkan analisis tren penyebaran, tetapi juga membantu dalam menentukan faktor-faktor utama yang memengaruhi peningkatan kasus. Dalam penelitian ini, atribut yang digunakan meliputi jumlah kasus pada laki-laki, perempuan, dan penderita dengan gejala tuberkulosis (TB). Analisis ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kelompok rentan dan area prioritas untuk intervensi. Misalnya, data menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS pada laki-laki diprediksi mencapai 751 kasus pada tahun 2025, sedangkan pada perempuan mencapai 321 kasus pada periode yang sama.

Dengan pendekatan berbasis data ini, pemerintah dan tenaga kesehatan dapat lebih fokus dalam mengembangkan strategi pencegahan yang tepat sasaran. Selain itu, data mining memberikan landasan untuk merancang kampanye edukasi yang berbasis bukti, seperti penyebaran informasi tentang pentingnya hubungan seksual yang aman dan akses terhadap pemeriksaan HIV secara rutin.

sumber pexels sidoarjo

Sumber Pexels

Rekomendasi Strategis untuk Mengatasi Lonjakan Kasus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa tindakan preventif yang signifikan, jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo akan terus meningkat. Oleh karena itu, sejumlah rekomendasi strategis disarankan untuk mengatasi masalah ini:

  1. Edukasi Komprehensif
    Pemerintah harus meningkatkan kampanye kesadaran masyarakat tentang pencegahan HIV/AIDS. Media sosial, seminar komunitas, dan kolaborasi dengan organisasi non-pemerintah dapat menjadi sarana efektif untuk menjangkau berbagai kelompok usia, terutama populasi rentan.
  2. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan
    Memastikan ketersediaan terapi ARV (antiretroviral) bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain itu, pemeriksaan HIV secara berkala perlu diperluas ke wilayah pedesaan untuk mengidentifikasi kasus sejak dini.
  3. Optimalisasi Teknologi Informasi
    Penggunaan sistem berbasis teknologi informasi, seperti aplikasi data mining yang real-time, dapat mempermudah pemantauan kasus HIV/AIDS. Sistem ini memungkinkan pemerintah untuk merespons dengan cepat jika terjadi lonjakan kasus di wilayah tertentu.
  4. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal
    Melibatkan kelompok masyarakat, seperti organisasi pemuda dan kelompok berbasis komunitas, dapat memperkuat upaya pencegahan HIV/AIDS. Kolaborasi ini juga membantu dalam memberikan dukungan psikologis kepada ODHA dan keluarga mereka.
  5. Fokus pada Populasi Rentan
    Berdasarkan data, populasi laki-laki usia 25-49 tahun menjadi kelompok dengan angka kasus tertinggi. Oleh karena itu, strategi intervensi harus dirancang untuk menjangkau kelompok ini, termasuk melalui kampanye khusus tentang bahaya perilaku seksual berisiko.

Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis teknologi dalam memprediksi dan mencegah penyebaran HIV/AIDS. Dengan memanfaatkan metode data mining, pemerintah dapat mengambil langkah proaktif untuk mengidentifikasi tren dan faktor risiko. Kabupaten Sidoarjo, sebagai salah satu wilayah dengan jumlah kasus tertinggi di Jawa Timur, memiliki peluang besar untuk menjadi model keberhasilan dalam pengelolaan kasus HIV/AIDS di Indonesia. Edukasi, akses layanan kesehatan, dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk menghentikan laju penyebaran HIV/AIDS di masa depan.

Sumber: Umi Khoirun Nisak Analisis Jumlah Prediksi Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo menggunakan Metode Multiple Linier Regression

Penulis: Ayunda H

Bertita Terkini

komprehensif
PKL Komprehensif MIK Umsida Wujudkan Kesiapan Mahasiswa Hadapi Tantangan Rekam Medis Elektronik
September 12, 2025By
pangan
MIK Umsida Hadirkan Solusi Cerdas Pangan Lokal untuk Pencegahan Stunting
September 10, 2025By
kompeten
100% Kompeten! Mahasiswa MIK Umsida Sukses Tembus UKOMNAS CBT dengan Persiapan Matang
September 4, 2025By
sensimik
SENSMIK 2025 Ungkap RME Jadi Kunci Visualisasi Data Lebih Cerdas dalam Revolusi Digital di Dunia Kesehatan
August 23, 2025By
MIK Umsida
MIK Umsida Siap Menjawab Tantangan Digitalisasi Layanan Kesehatan dengan Rekam Medis Elektronik
August 21, 2025By
MIKCAMP
HIMA MIK Umsida Gelar MIKCAMP 2025, Dorong Optimalisasi Diri Penuh Inspirasi
July 29, 2025By
PKL Sistem
Pembukaan PKL Sistem dan Subsistem RMIK MIK Umsida Dorong Mahasiswa Siap Hadapi Dunia Kerja
July 23, 2025By
Kuliah tamu
Kuliah Tamu MIK Umsida Tingkatkan Pemahaman Mahasiswa Akurasi Koding Rumah Sakit dan Efisiensi Layanan dengan iDRG
July 17, 2025By

Prestasi

Indah Diah Rahmawati Bagikan Perjalanan Menjadi Wisudawan Cumlaude MIK Umsida
November 23, 2025By
Laboran MIK Umsida Raih Best Presenter Lewat Inovasi Augmented Reality Terminologi Medis
October 30, 2025By
pangan
MIK Umsida Hadirkan Solusi Cerdas Pangan Lokal untuk Pencegahan Stunting
September 10, 2025By
Desain Interface
Syifa Suryaning Ati Raih Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik Nasional
September 2, 2025By
dok istimewah mahasiswa
Inspirasi dari Lulusan Mahasiswa Inklusif: Kisah Perjuangan dan Motivasi Candra Nur Azizah di Prodi MIK FIKES
December 28, 2024By
jura 2 lomba video dalam acara HUT DPD PORMIKI Jawa Timur ke 28 Tahun
December 5, 2022By