Data Mining

Data Mining untuk Prediksi Hipertensi Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat

mik.umsida.ac.id – Dalam era digitalisasi pelayanan kesehatan, penerapan teknologi data mining menjadi salah satu solusi strategis untuk meningkatkan efektivitas deteksi dini penyakit tidak menular, seperti hipertensi.

Baca Juga: Meningkatkan Akurasi Rekam Medis dalam Mengidentifikasi Penyebab Kematian

Penelitian yang dilakukan oleh tim dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ini memanfaatkan pendekatan prediktif berbasis data mining untuk mengidentifikasi faktor risiko hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Dengan mengolah data riwayat medis dan gaya hidup pasien, penelitian ini membuktikan bahwa teknologi dapat berperan penting dalam mendukung pengambilan keputusan klinis dan optimalisasi program pencegahan hipertensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, obesitas, riwayat keluarga, dan konsumsi makanan berisiko menjadi indikator utama dalam prediksi hipertensi. Metode ini membuka peluang baru dalam upaya promotif dan preventif di pelayanan kesehatan primer. Selain meningkatkan efisiensi tenaga kesehatan, penggunaan algoritma klasifikasi dalam data mining juga mampu memberikan rekomendasi personal untuk pasien berisiko tinggi. Temuan ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan sistem pelayanan kesehatan berbasis teknologi yang lebih presisi dan terintegrasi.

 Hipertensi: Ancaman Senyap dan Tantangan Layanan Kesehatan
Data Mining
Sumber Unplash

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Tak hanya menyerang diam-diam, penyakit ini juga menjadi penyumbang angka kematian tertinggi. Berdasarkan data yang dihimpun dari UPT Puskesmas Ngoro, jumlah penderita hipertensi sangat signifikan, terutama pada kelompok usia lanjut.

Dalam konteks ini, pelayanan kesehatan yang baik bukan hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pencegahan melalui deteksi dini. Riset yang dilakukan oleh Alliza Sapto Novari dan Umi Khoirun Nisak dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) bertujuan untuk membantu Puskesmas memprediksi siapa saja yang berisiko mengalami hipertensi. Prediksi ini menggunakan logistic regression dan naive bayes—dua metode dalam data mining yang sudah terbukti ampuh dalam analisis data kesehatan.

Dari total 13.365 kunjungan pasien, ditemukan 1.890 pasien yang mengalami tekanan darah tinggi. Berdasarkan Klasifikasi JNC VII, para pasien tersebut diklasifikasikan dalam kategori pra-hipertensi, hipertensi tingkat 1, dan hipertensi tingkat 2. Sebagian besar kasus hipertensi terjadi pada kelompok usia di atas 60 tahun dan lebih banyak dialami oleh perempuan.

Data Mining: Teknologi Prediktif yang Membantu Tenaga Kesehatan

Data mining adalah teknik pengolahan data besar (big data) yang dapat menggali pola-pola tersembunyi di balik angka. Dalam riset ini, data mining dipakai untuk menganalisis beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Dengan bantuan perangkat lunak SPSS dan Orange, para peneliti memproses dan memvisualisasikan data pasien secara menyeluruh. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor usia di atas 60 tahun dan jenis kelamin perempuan menjadi dua indikator utama yang paling berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Yang menarik, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol justru tidak memberikan dampak signifikan pada populasi pasien Puskesmas Ngoro. Mayoritas penderita hipertensi tercatat tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.

Melalui uji logistic regression, model prediktif yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi cukup tinggi, dengan nilai AUC sebesar 0,867. Ini berarti bahwa model mampu mengklasifikasikan pasien dengan benar sekitar 87%. Ini menjadi terobosan penting dalam upaya prediksi risiko secara cepat dan efisien.

Implikasi Strategis: Menuju Layanan Kesehatan yang Lebih Tepat dan Efektif

Implementasi model prediktif ini membawa dampak besar bagi sistem layanan kesehatan, terutama dalam aspek efisiensi sumber daya. Dengan mengetahui siapa saja yang berisiko tinggi, Puskesmas bisa lebih siap dalam menyiapkan stok obat, menyusun jadwal kontrol rutin, serta mengedukasi kelompok rentan melalui promosi kesehatan yang terarah.

Strategi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat layanan primer dan menekan angka komplikasi hipertensi. Model prediksi juga dapat menjadi dasar dalam menyusun program intervensi berbasis komunitas yang lebih efektif, misalnya program pengawasan tekanan darah rutin untuk lansia atau pelatihan gaya hidup sehat di posyandu.

Tak hanya itu, penggunaan data mining juga memperkuat peran tenaga Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) dalam mengintegrasikan teknologi dan analisis data ke dalam praktik pelayanan kesehatan. Hal ini tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi Fikes Umsida sebagai institusi yang turut mendorong inovasi berbasis teknologi di sektor kesehatan.

Baca Juga: Digitalisasi Rekam Medis Elektronik (RME) : Inovasi Menuju Layanan Kesehatan yang Lebih Efektif

Riset ini membuktikan bahwa penerapan logistic regression dalam model prediksi hipertensi dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko utama seperti usia lanjut dan jenis kelamin. Dengan akurasi tinggi dan pengolahan data yang cepat, pendekatan ini mampu mendukung sistem pelayanan kesehatan menjadi lebih responsif dan terukur.

Fikes Umsida terus berkomitmen menghadirkan riset-riset aplikatif dan berdampak langsung bagi masyarakat. Dengan menggandeng teknologi seperti data mining, dunia kesehatan kini memiliki peluang besar untuk melangkah lebih maju dalam pencegahan penyakit tidak menular seperti hipertensi.

Sumber: Alliza Sapto Novari Prediksi Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi dengan Metode Data Mining untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Ngoro

Penulis: Novia

Bertita Terkini

komprehensif
PKL Komprehensif MIK Umsida Wujudkan Kesiapan Mahasiswa Hadapi Tantangan Rekam Medis Elektronik
September 12, 2025By
pangan
MIK Umsida Hadirkan Solusi Cerdas Pangan Lokal untuk Pencegahan Stunting
September 10, 2025By
kompeten
100% Kompeten! Mahasiswa MIK Umsida Sukses Tembus UKOMNAS CBT dengan Persiapan Matang
September 4, 2025By
sensimik
SENSMIK 2025 Ungkap RME Jadi Kunci Visualisasi Data Lebih Cerdas dalam Revolusi Digital di Dunia Kesehatan
August 23, 2025By
MIK Umsida
MIK Umsida Siap Menjawab Tantangan Digitalisasi Layanan Kesehatan dengan Rekam Medis Elektronik
August 21, 2025By
MIKCAMP
HIMA MIK Umsida Gelar MIKCAMP 2025, Dorong Optimalisasi Diri Penuh Inspirasi
July 29, 2025By
PKL Sistem
Pembukaan PKL Sistem dan Subsistem RMIK MIK Umsida Dorong Mahasiswa Siap Hadapi Dunia Kerja
July 23, 2025By
Kuliah tamu
Kuliah Tamu MIK Umsida Tingkatkan Pemahaman Mahasiswa Akurasi Koding Rumah Sakit dan Efisiensi Layanan dengan iDRG
July 17, 2025By

Prestasi

Laboran MIK Umsida Raih Best Presenter Lewat Inovasi Augmented Reality Terminologi Medis
October 30, 2025By
pangan
MIK Umsida Hadirkan Solusi Cerdas Pangan Lokal untuk Pencegahan Stunting
September 10, 2025By
Desain Interface
Syifa Suryaning Ati Raih Juara 1 Lomba Desain Interface Rekam Medis Elektronik Nasional
September 2, 2025By
dok istimewah mahasiswa
Inspirasi dari Lulusan Mahasiswa Inklusif: Kisah Perjuangan dan Motivasi Candra Nur Azizah di Prodi MIK FIKES
December 28, 2024By
jura 2 lomba video dalam acara HUT DPD PORMIKI Jawa Timur ke 28 Tahun
December 5, 2022By