SUMBER PEXELS PENELITIAN

Tips Penelitian Efektif dengan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT) dan SVM untuk Klasifikasi Epilepsi

Fisioterapi.umsida.ac.id – Penelitian merupakan kunci penting dalam menemukan solusi di berbagai bidang, termasuk kesehatan. Salah satu topik yang banyak dipelajari dalam penelitian adalah gangguan neurologis, seperti epilepsi. Dalam artikel ilmiah yang berjudul “Ekstraksi Fitur Rekaman Sinyal EEG menggunakan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT) untuk Klasifikasi Iktal Epilepsi,” para peneliti mengembangkan metode yang lebih efektif untuk menganalisis sinyal EEG (Electroencephalogram) dan meningkatkan akurasi deteksi epilepsi. Artikel ini menawarkan beberapa tips penelitian yang dapat membantu peneliti lain untuk meningkatkan efektivitas studi mereka, khususnya dalam bidang analisis sinyal dan klasifikasi data.

Baca juga: Tips dan Trik Efektif untuk Riset yang Sukses: Panduan Praktis untuk Peneliti

  • Pentingnya Data Berkualitas dalam Penelitian

Salah satu kunci keberhasilan penelitian adalah penggunaan data yang berkualitas. Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan data EEG dari 24 pasien yang diambil dari dataset publik CHB-MIT EEG yang tersedia di Children’s Hospital, Boston. Sinyal EEG ini berasal dari 23 anak epilepsi, dengan 2 kasus dari anak yang sama pada waktu yang berbeda. Peneliti memilih data berdasarkan lima channel yang sama, yang berisi sinyal interiktal (non-kejang) dan sinyal iktal epilepsi.

Dalam penelitian, penting untuk memilih dataset yang sesuai dan berkualitas tinggi agar hasil penelitian bisa lebih akurat dan relevan. Peneliti juga harus memastikan bahwa data yang digunakan cukup besar untuk mewakili variasi dari populasi atau fenomena yang sedang dipelajari.

  • Metode Ekstraksi Fitur yang Tepat

Sinyal EEG, yang digunakan untuk mempelajari aktivitas otak, memiliki karakteristik yang rumit. Oleh karena itu, peneliti perlu memilih metode yang tepat untuk mengekstrak fitur yang diperlukan. Dalam studi ini, peneliti menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) untuk mengekstrak karakteristik sinyal EEG.

DWT adalah teknik pemrosesan sinyal multiresolusi yang mampu memilah sinyal berdasarkan komponen frekuensi yang berbeda. Dalam penelitian ini, sinyal EEG yang direkam selama 10 detik didekomposisi menjadi empat level, dan dari setiap level diambil nilai maksimum, minimum, mean, dan standar deviasi. Hasil dari ekstraksi fitur ini sangat penting untuk proses klasifikasi selanjutnya. 

Dalam penelitian lain, peneliti juga dapat mempertimbangkan metode ekstraksi fitur lain yang sesuai dengan sifat data yang dianalisis, seperti Principal Component Analysis (PCA) atau metode deep learning.

  • Pemilihan Metode Klasifikasi yang Tepat

Setelah fitur diekstraksi, langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah mengklasifikasikan data menggunakan Support Vector Machine (SVM). SVM merupakan salah satu algoritma machine learning yang paling populer dan sering digunakan untuk pengenalan pola. Dalam penelitian ini, SVM digunakan dengan beberapa variasi kernel, yaitu kernel linear, radial, dan sigmoid. 

Pemilihan metode klasifikasi yang tepat sangat penting dalam memastikan akurasi hasil. Peneliti melakukan pengujian dengan tiga variasi data latih dan data uji, yaitu 90% data latih dan 10% data uji, 80% data latih dan 20% data uji, serta 70% data latih dan 30% data uji. Hasil pengujian menunjukkan bahwa akurasi terbaik (100%) diperoleh ketika menggunakan 90% data latih dan 10% data uji, terlepas dari jenis kernel yang digunakan.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak data yang digunakan untuk melatih model, semakin baik pula akurasi klasifikasinya. Namun, penting juga untuk menyeimbangkan antara data latih dan data uji agar model tidak mengalami overfitting.

  • Mengukur Tingkat Akurasi

Akurasi adalah salah satu ukuran utama keberhasilan dalam penelitian yang melibatkan klasifikasi data. Dalam penelitian ini, tingkat akurasi dihitung dengan membandingkan hasil klasifikasi otomatis dengan klasifikasi manual. Akurasi tertinggi (100%) dicapai pada percobaan pertama, sedangkan percobaan kedua dan ketiga menunjukkan penurunan akurasi sebesar 5%.

Untuk peneliti yang ingin memastikan akurasi model mereka, disarankan untuk melakukan beberapa pengujian dengan variasi data dan parameter model. Selain itu, menggunakan metode validasi silang (cross-validation) juga bisa membantu memastikan bahwa model bekerja dengan baik di berbagai subset data.

  • Menggunakan Data Latih yang Cukup

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa semakin banyak data latih yang digunakan, semakin baik hasil klasifikasi yang diperoleh. Dalam percobaan, ketika 90% data digunakan untuk pelatihan dan 10% untuk pengujian, tingkat akurasi mencapai 100%. Sebaliknya, ketika jumlah data latih dikurangi, akurasi juga menurun.

Bagi peneliti yang melakukan klasifikasi data, sangat penting untuk memiliki data latih yang cukup banyak agar model dapat mempelajari pola dengan lebih baik. Jika jumlah data yang tersedia terbatas, peneliti bisa mempertimbangkan teknik augmentasi data atau metode transfer learning untuk memperkaya dataset.

  • Konsistensi dan Replikasi Penelitian

Konsistensi dalam metodologi dan analisis sangat penting dalam penelitian ilmiah. Peneliti perlu memastikan bahwa metode yang digunakan bisa direplikasi oleh peneliti lain dengan hasil yang sama atau serupa. Dalam penelitian ini, semua langkah, mulai dari pengumpulan data hingga pengujian, dijelaskan secara rinci sehingga peneliti lain bisa mengikuti metode yang sama dan menguji kembali hasilnya.

Peneliti yang ingin hasil penelitian mereka diakui secara luas harus memastikan bahwa metodologi yang digunakan terdokumentasi dengan baik dan dapat direplikasi oleh peneliti lain.

Penelitian tentang deteksi epilepsi menggunakan sinyal EEG ini menawarkan berbagai tips berharga untuk peneliti di bidang lain. Mulai dari pemilihan data berkualitas, metode ekstraksi fitur yang tepat, hingga klasifikasi yang akurat, semua aspek penelitian perlu diperhatikan dengan baik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, peneliti dapat meningkatkan efektivitas dan akurasi hasil penelitian mereka.

Sumber: Umi Khoirun Nisak Extraction of EEG Signal Recording Features using Discrete Wavelet Transform (DWT) Method For Classification Of Ictal Epilepsy

Penulis: Ayunda H