mik.umsidaa.ac.id- Di era digital, kemajuan teknologi tak hanya merambah dunia industri dan hiburan, tetapi juga memberi dampak besar dalam dunia kesehatan. Salah satunya adalah pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Melalui riset inovatif berjudul “Visual Cohort Baby Recording Based on Internet of Things for Maternal and Child Health Service”, Umi Khoirun Nisak, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( Fikes Umsida), berhasil mengembangkan sistem berbasis IoT yang mampu memantau kondisi bayi secara visual dan real-time. Sistem ini tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga berpotensi menjadi standar baru dalam pelayanan kesehatan komunitas.
Tantangan Layanan Kesehatan Ibu dan Anak di Era Digital

Kesehatan ibu dan anak adalah aspek penting yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Sayangnya, di banyak wilayah, pencatatan tumbuh kembang bayi dan balita masih dilakukan secara manual. Hal ini menyulitkan petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan secara sistematis dan berkelanjutan.
Riset ini menyoroti permasalahan klasik dalam sistem pencatatan cohort bayi, yaitu:
-
Data manual yang tidak sinkron
-
Tingginya risiko kehilangan data
-
Pemantauan yang bersifat pasif dan tidak real-time
Padahal, layanan kesehatan anak usia dini, seperti pemantauan berat badan, tinggi badan, imunisasi, hingga status gizi, sangat membutuhkan pencatatan yang cepat, akurat, dan mudah diakses oleh tenaga kesehatan maupun keluarga pasien.
Solusi Inovatif: Visual Cohort Baby Recording Berbasis IoT
Dalam menjawab tantangan tersebut, Umi Khoirun Nisak mengembangkan sistem yang disebut Visual Cohort Baby Recording berbasis Internet of Things (IoT). Sistem ini memungkinkan:
-
Pencatatan data tumbuh kembang bayi secara digital
-
Pengiriman data otomatis ke sistem terpusat
-
Akses visual terhadap grafik pertumbuhan melalui perangkat digital
-
Keterhubungan antar stakeholder (bidan, puskesmas, dan orang tua)
Komponen Utama Sistem:
-
Sensor IoT yang merekam data berat dan tinggi badan bayi secara akurat.
-
Platform berbasis cloud untuk penyimpanan dan sinkronisasi data secara otomatis.
-
Antarmuka pengguna (user interface) yang memungkinkan tenaga kesehatan melihat grafik pertumbuhan bayi secara langsung.
-
Aplikasi mobile/web untuk memantau data oleh orang tua.
Dengan sistem ini, proses pemantauan tumbuh kembang bayi menjadi lebih interaktif dan berbasis data, sehingga pengambilan keputusan medis bisa dilakukan secara lebih cepat dan tepat.
Manfaat dan Dampak Jangka Panjang bagi Pelayanan Kesehatan
Penggunaan IoT dalam layanan kesehatan ibu dan anak membawa revolusi nyata dalam pemantauan dan pencatatan cohort bayi. Beberapa manfaat yang disoroti dalam riset ini antara lain:
- Efisiensi Waktu dan Sumber Daya Dengan pencatatan otomatis dan visual, tenaga kesehatan tidak lagi harus melakukan pencatatan berulang atau menyimpan berkas-berkas fisik yang rawan rusak.
- Deteksi Dini Masalah Pertumbuhan Sistem akan mengirimkan notifikasi jika ditemukan tren negatif pada grafik pertumbuhan anak, sehingga intervensi bisa dilakukan lebih awal.
- Transparansi dan Kolaborasi Orang tua bisa ikut memantau perkembangan bayi mereka melalui aplikasi, sehingga membentuk kolaborasi yang baik antara keluarga dan tenaga kesehatan.
- Skalabilitas untuk Wilayah Pelayanan Lebih Luas Sistem ini dapat diimplementasikan di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil, karena hanya membutuhkan koneksi internet dan perangkat sensor sederhana.
- Dukungan bagi Target SDGs Dengan meningkatkan mutu layanan ibu dan anak, inovasi ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3: Good Health and Well-Being.
Melalui sistem Visual Cohort Baby Recording berbasis IoT, riset dosen FIKES Umsida memberikan solusi nyata atas permasalahan klasik dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi bukan sekadar alat bantu, tetapi bagian penting dari transformasi layanan kesehatan masyarakat.
Sumber : umi khoirun nisa