Cohort

Keunggulan Visualisasi Cohort Baby Recording Kesehatan Anak Dukung Pencegahan Stunting dan Evaluasi Gizi Berbasis Digital Fikes Umsida

Mik.umsida.ac.id -Stunting masih menjadi isu krusial dalam kesehatan anak di Indonesia. Salah satu tantangan utamanya adalah minimnya pemantauan tumbuh kembang secara berkala dan terintegrasi. Menjawab permasalahan tersebut, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), Umi Khoirun Nisak SKM M Epid, memperkenalkan inovasi sistem Visual Cohort Baby Recording berbasis teknologi Internet of Things (IoT).

Baca Juga : Transformasi Digital Pelayanan Kesehatan Melalui Implementasi Rekam Medis Elektronik

Sistem ini menyajikan visualisasi data pertumbuhan anak secara digital dan akurat, yang berperan penting dalam pencegahan stunting dan evaluasi gizi secara berkelanjutan.

Cohort
Sumber : AI

Inovasisistem Visual Cohort Baby Recording berbasis teknologi Internet of Things (IoT). memberikan pendekatan baru dalam menyajikan informasi tumbuh kembang anak, bukan hanya sebagai angka di kartu manual, tetapi dalam bentuk grafik dan visual yang informatif dan mudah dipahami oleh tenaga kesehatan maupun keluarga. Berikut pembahasan lengkapnya dalam tiga bagian utama.

Visualisasi Data sebagai Alat Deteksi Dini Stunting dan Gizi Buruk

Riset Umi Khoirun Nisak menjelaskan bahwa sistem visual cohort memanfaatkan data longitudinal yang dikumpulkan secara otomatis melalui sensor IoT, mencatat parameter penting seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala bayi secara rutin dan real-time. Data ini kemudian disajikan dalam bentuk grafik pertumbuhan berdasarkan kurva WHO, sehingga sangat membantu dalam deteksi dini risiko stunting dan gangguan gizi.

“Ketika tren grafik menunjukkan penyimpangan dari kurva normal, sistem akan memberikan sinyal dini bagi tenaga kesehatan untuk segera melakukan intervensi,” terangnya.

Pentingnya visualisasi dalam konteks ini bukan sekadar untuk mempercantik data, tetapi menjadikan informasi lebih cepat ditangkap dan dipahami. Alih-alih menafsirkan tabel yang rumit, petugas gizi atau bidan bisa langsung melihat pola pertumbuhan anak dalam satu tampilan digital, termasuk riwayat fluktuasi yang menjadi indikator awal masalah gizi kronis.

Dengan visualisasi data ini, puskesmas dan posyandu bisa menyiapkan langkah tindak lanjut secara cepat dan tepat sasaran, sebelum anak terlanjur masuk dalam kategori stunting yang sulit diperbaiki.

Penguatan Peran Orang Tua melalui Akses Data Visual Berbasis Aplikasi Cohort IoT

Salah satu kekuatan sistem visual cohort yang diteliti oleh Umi adalah keterlibatan aktif keluarga dalam proses pemantauan tumbuh kembang anak. Sistem ini dirancang agar dapat diakses tidak hanya oleh tenaga kesehatan, tetapi juga oleh orang tua melalui aplikasi mobile berbasis Android.

Dalam aplikasi tersebut, orang tua dapat melihat:

  • Grafik pertumbuhan anak (berat, tinggi, lingkar kepala)

  • Status gizi terkini berdasarkan indikator WHO

  • Jadwal imunisasi dan intervensi gizi

  • Riwayat pemeriksaan dan catatan medis ringan

Dengan model visual yang sederhana namun informatif, sistem ini meningkatkan literasi kesehatan orang tua. Mereka menjadi lebih paham tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, MP-ASI bergizi, hingga rutinitas pemantauan ke posyandu.

“Ketika keluarga terlibat aktif dalam memahami grafik pertumbuhan anaknya, maka kesadaran gizi pun meningkat dan risiko stunting bisa dicegah dari rumah,” ujar Umi dalam penelitiannya.

Keterlibatan ini menjadi penting karena banyak kasus stunting yang tidak diketahui oleh keluarga sampai kondisi anak memburuk. Visualisasi data membuka ruang edukasi yang lebih humanis dan interaktif, sehingga keluarga menjadi bagian dari solusi, bukan hanya objek intervensi.

Evaluasi Gizi Komprehensif Berbasis Data Terstruktur

Salah satu poin penting dalam riset visual cohort adalah bahwa sistem ini bukan hanya merekam data, tapi juga menganalisis dan menyimpulkannya. Dengan pendekatan berbasis IoT, semua data dikumpulkan secara otomatis dan langsung diolah menjadi indikator status gizi anak.

Keunggulan ini sangat penting bagi:

  • Tenaga gizi: Dapat memantau tren gizi sekelompok anak dalam satu wilayah.

  • Puskesmas: Mengetahui cakupan intervensi dan efektivitasnya dalam waktu nyata.

  • Dinas Kesehatan: Membuat kebijakan

Baca Juga : Manajemen Mutu dalam PKL 2 Mahasiswa di RSI Jemursari untuk Peningkatan Kompetensi

Digitalisasi layanan kesehatan ibu dan anak melalui visual cohort berbasis IoT merupakan terobosan strategis yang dikembangkan oleh Fikes Umsida untuk meningkatkan efektivitas pencatatan tumbuh kembang bayi dan memperkecil resiko anak stunting atau kurangnya gizi. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi data medis, tetapi juga memperkuat keterlibatan keluarga dalam perawatan kesehatan anak.