Akurasi pengodean

Faktor Kunci Meningkatkan Akurasi Pengodean pada Rekam Medis

Mik.umsida.ac.id – Kesalahan dalam akurasi pengodean medis dapat berdampak serius pada layanan kesehatan, mulai dari pengelolaan biaya yang salah hingga ketidakefisienan dalam perawatan pasien.

Baca Juga : MIK Umsida Ungkap Aplikasi E-Visum Mengurangi Risiko Human Error dalam Pemeriksaan Visum

Sebuah penelitian terkait akurasi pengodean pada rekam medis yang dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) khususnya program studi D4 manajemen Informasi Kesehatan (MIK),  Vina Fauzia, Umi Khoirun Nisak,  Cholifah yang dilaksanakan di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo.

Pada hasil penelitian tersebut mengungkapkan adanya celah besar dalam akurasi pengodean, yang menunjukkan perlunya peningkatan praktik pengodean klinis.

Memahami faktor-faktor utama yang mempengaruhi akurasi pengodean ketepatan waktu, kelengkapan, dan akurasi dapat membantu rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan meningkatkan proses pengodean mereka dan, pada akhirnya, meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan. Artikel ini akan membahas temuan penelitian dan memberikan rekomendasi yang dapat diterapkan untuk praktik pengodean yang lebih baik.

Pentingnya Pengodean Medis yang Akurat

Analisis akurasi pengodean medis adalah hal yang sangat penting dalam dunia kesehatan untuk mengelola diagnosis pasien, perawatan, dan penagihan medis. Pengodean yang akurat berdampak langsung pada beberapa aspek utama, seperti proses penggantian biaya, kepatuhan terhadap kebijakan kesehatan, dan kualitas perawatan pasien secara keseluruhan.

Inti dari proses ini adalah kemampuan untuk secara benar menerjemahkan data medis yang kompleks menjadi kode standar yang digunakan di berbagai sistem kesehatan global.

Menurut penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo, ketidakakuratan pengodean medis, terutama pada kasus penyakit genitourinari, disebabkan oleh beberapa faktor.

Penelitian tentang akurasi pengodean rekam medis ini menekankan pentingnya data yang andal dalam rekam medis untuk memastikan bahwa kode yang diberikan tidak hanya akurat, tetapi juga konsisten dengan standar medis yang berlaku.

Kesalahan dalam pengodean ini dapat berujung pada kesalahan dalam diagnosis, perencanaan perawatan, dan proses administrasi. Selain itu, kesalahan pengodean juga dapat merusak data statistik yang digunakan untuk penelitian kesehatan dan pembuatan kebijakan, yang dapat menyebabkan kesimpulan dan keputusan yang keliru.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akurasi Pengodean
akurasi pengodean
Sumber : AI

Penelitian ini mengidentifikasi tiga faktor utama yang mempengaruhi akurasi pengodean klinis yaitu ketepatan waktu, kelengkapan, dan akurasi. Faktor-faktor ini ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan keberhasilan atau kegagalan dalam pengodean, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

  • Ketepatan Waktu Pengodean: Salah satu temuan kunci dari penelitian ini adalah hubungan signifikan antara ketepatan waktu pengodean dan akurasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika rekam medis dikodekan dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah pasien dipulangkan, kemungkinan besar pengodean akan lebih akurat. Pengodean yang tertunda menghasilkan lebih banyak kesalahan, yang berdampak pada sistem penagihan dan pelaporan rumah sakit. Pengodean tepat waktu memastikan bahwa catatan medis masih segar, dan rincian penting tidak akan terlupakan atau terlewatkan.

  • Kelengkapan Informasi Medis: Setiap rekam medis yang lengkap sangat penting untuk pengodean yang akurat. Rekam medis yang tidak lengkap sering kali menyebabkan kode yang salah atau hilang. Penelitian ini menemukan bahwa 41,3% rekam medis yang diteliti tidak lengkap, yang langsung mempengaruhi akurasi kode yang diberikan. Kelengkapan ini mencakup deskripsi mendetail tentang kondisi medis, perawatan, dan prosedur yang dilakukan, yang memastikan bahwa kode yang diterapkan mencerminkan kondisi kesehatan pasien yang sebenarnya.

  • Akurasi Kode: Penelitian ini juga menyoroti bahwa bahkan kesalahan kecil dalam pengodean, seperti penggunaan singkatan yang salah atau aplikasi kode kombinasi yang tidak tepat, dapat menyebabkan ketidaksesuaian. Di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo, 47,5% rekam medis ditemukan mengandung kode yang tidak akurat. Hal ini sangat penting dalam kasus-kasus kompleks di mana lebih dari satu kondisi atau penyakit terlibat. Pelatihan yang tepat dan kesadaran mengenai prosedur pengodean yang benar sangat penting untuk mengurangi kesalahan tersebut.

Rekomendasi untuk Meningkatkan Akurasi Pengodean

Untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan akurasi pengodean medis, penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi yang dapat diimplementasikan:

  1. Pelatihan dan Pendidikan Berkelanjutan: Salah satu cara yang paling efektif untuk memastikan pengodean yang akurat adalah melalui pelatihan rutin bagi para profesional pengode. Dengan terus memperbarui pengetahuan mereka tentang sistem pengodean terbaru, seperti standar ICD-10, para pengode akan lebih siap untuk menangani kasus-kasus kompleks dan menghindari kesalahan umum.

  2. Meningkatkan Kelengkapan Rekam Medis: Memastikan bahwa penyedia layanan kesehatan mendokumentasikan rekam medis pasien dengan lengkap dan rinci sangatlah penting. Rumah sakit harus mengimplementasikan pemeriksaan sistematis untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan tercatat sebelum proses pengodean dimulai. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kesalahan yang disebabkan oleh data yang tidak lengkap.

  3. Implementasi Protokol Ketepatan Waktu: Rumah sakit dan fasilitas kesehatan harus menetapkan pedoman yang jelas untuk pengodean tepat waktu. Ini termasuk penetapan tenggat waktu untuk pengodean dalam 48 jam setelah pasien dipulangkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memastikan bahwa pengode dapat memenuhi tenggat waktu tersebut.

  4. Audit Pengodean Rutin: Melakukan audit pengodean secara rutin membantu mengidentifikasi kesalahan dan ketidaksesuaian yang umum. Audit ini harus mencakup peninjauan terhadap proses pengodean dan rekam medis itu sendiri untuk mengetahui area yang perlu diperbaiki. Temuan audit dapat digunakan untuk menyempurnakan program pelatihan dan prosedur operasional.

  5. Meningkatkan Kolaborasi Antara Staf Medis dan Pengode: Kolaborasi yang erat antara dokter, perawat, dan pengode sangat penting untuk menjembatani kesenjangan antara pengamatan klinis dan pengodean. Komunikasi rutin membantu mengklarifikasi ketidakpastian dalam diagnosis atau perawatan, sehingga meningkatkan akurasi kode yang diterapkan.

Dengan fokus pada area-area kritis ini, fasilitas kesehatan dapat meningkatkan manajemen data klinis mereka secara signifikan, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil perawatan pasien, pengiriman layanan yang lebih efisien, dan kepatuhan terhadap peraturan kesehatan.

Baca Juga : MIK Umsida Menggali Persepsi Masyarakat tentang Vaksinasi COVID-19 Melalui Pendekatan Health Belief Model

Temuan dari penelitian di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo menekankan perlunya pendekatan sistematis untuk meningkatkan akurasi pengodean. Ketepatan waktu pengodean, kelengkapan informasi medis, dan praktik pengodean yang akurat sangat penting untuk mengoptimalkan pengelolaan layanan kesehatan. Implementasi strategi yang direkomendasikan ini akan membantu fasilitas kesehatan tidak hanya menghindari kesalahan yang mahal tetapi juga memberikan perawatan yang lebih efektif dan efisien kepada pasien.

Sumber : Umi Khoirun Nisak

Penulis  : Novia